Jago PDIP di Pilkada Harus Menyatu dengan Ampera

Jago PDIP di Pilkada Harus Menyatu dengan Ampera
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat menutup Sekolah Partai Bagi Calon Kepala Daerah PDIP di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Sabtu (3/9). Foto: Humas DPP PDIP for JPNN.Com

jpnn.com - DEPOK - PDI Perjuangan memastikan diri untuk berjuang penuh bagi jago-jagonya pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun depan. Namun, PDIP juga mewanti-wanti para jagonya di pilkada agar bisa menyatu dengan kekuatan rakyat  melalui gotong royong.

"Seluruh para calon yang diusung oleh PDI Perjuangan akan mendapatkan dukungan penuh dari partai. Jalankan strategi pemenangan pilkada dengan menerapkan metode gotong royong," ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat menutup sekolah bagi calon kepala daerah asal partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu di Depok, Jawa Barat, Sabtu (3/9).

Hasto menegaskan, menjadi pemimpin berarti mengabdi dan berjuang demi rakyat. Karenanya, katanya, jago-jago PDIP harus menempatkan perjuangan memenangkan pilkada sebagai pergerakan bersama yang menyatu dengan kekuatan rakyat.

Selain itu Hasto juga mengatakan, Proklamator RI Bung Karno sudah mengajarkan agar setiap pemimpin memahami amanat penderitaan rakyat atau yang dikenal dengan istilah Ampera.  “Memahami Ampera akan menjadikan pemimpin mampu berbicara dengan bahasa rakyat,” ujar Hasto.

Karenanya politikus kepercayaan Megawati itu menegaskan, sekolah bagi calon kepala daerah asal PDIP tersebut juga untuk membentuk pemimpin yang bisa menyatu dengan rakyat. Ia meyakini bahwa pemimpin yang baik muncul bila  seluruh gerak perjuangannya menyatu dengan rakyat.

Lebih lanjut Hasto menyampaikan pesan dari Megawati agar para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang telah mengikuti sekolah itu bisa menjadi pelopor dalam mewujudkan watak pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Yang tak kalah penting, para calon kepala daerah asal PDIP itu harus punya komitmen tinggi dalam mewujudkan pemerintahan yang anti korupsi.

“Rakyat memerlukan pemimpin yang membumi, pemimpin ideologis dan mampu membawa perubahan struktur sosial yang tidak adil menjadi struktur masyarakat baru yang lebih sejahtera dan lebih berkeadilan,” ucap Hasto.

Sekolah bagi para calon kepala daerah asal PDIP gelombang pertama itu berlangsung sejak Selasa (30/8) dan berakhir hari ini (3/9). Rencananya, dalam waktu dekat akan ada program serupa.

DEPOK - PDI Perjuangan memastikan diri untuk berjuang penuh bagi jago-jagonya pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun depan. Namun,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News