Jagonya Demokrat Merasa Dicurangi

Jagonya Demokrat Merasa Dicurangi
Warga menggunakan hak pilihnya di pilkada 15 Februari 2017. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Barat Suhardi Duka menduga, pelaksanaan pemungutan suara pemilihan Gubernur Sulbar diwarnai kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

"Dari data yang masuk, memang ada dugaan kecurangan TSM di beberapa kabupaten di Sulbar. Didesain sedemikian rupa, sehingga tidak mencerminkan aturan-aturan yang berlaku di setiap TPS (tempat pemungutan suara). Misalnya saja petugas KPPS (kelompok panitia pemungutan suara),” ujar Suhardi dalam keterangan tertulis yang diterima JPNN, Jumat (24/2).

Atas peristiwa tersebut, pria yang merupakan calon Gubernur Sulbar yang berpasangan dengan Kalma Katta ini mengaku, telah melapor ke DPP PD.

Selain itu juga ke parpol pengusung lainnya. Yaitu Hanura dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Kami optimistis teman-teman DPP back up kami dengan kuat. Walau ada dugaan kecurangan TSM, kami tetap optimis meraih hasil maksimal. Kami harap KPU Sulbar profesional, netral. Demikian juga dengan pemerintah Provinsi Sulbar. Mari hargai demokrasi,” ucap Suhardi.

Pernyataan Suhardi diperkuat pandangan Sekjen DPP PD Hinca Panjaitan.

Dia mengatakan, hasil perhitungan internal partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memerlihatkan, pasangan Suhardi-Kalma unggul dengan selisih 1.368 suara dari pasangan peraih suara terbanyak kedua.

Namun dari hasil hasil real count KPU Sulbar, pasangan Ali Baal Masdar-Enny Anggraeny Anwar meraih suara terbanyak. Menang tipis dari pasangan Suhardi Duka-Kalma Katta.

Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Barat Suhardi Duka menduga, pelaksanaan pemungutan suara pemilihan Gubernur Sulbar diwarnai kecurangan terstruktur,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News