Jaksa Dianggap Abaikan Fakta Persidangan

Jaksa Dianggap Abaikan Fakta Persidangan
Jaksa Dianggap Abaikan Fakta Persidangan
JAKARTA - Kuasa Hukum Direksi PT Prima Mitrajaya Mandiri (PMM) dan PT Teguh Jayaprima Abadi (TJA) Halim Jawan dari Kantor Pengacara SNR, Robin Siagian mengatakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengabaikan fakta persidangan atas tuduhan yang dialamatkan kepada kliennya.

Robin menilai tuntutan JPU yang ingin menjerat kliennya 3,5 tahun sangat mengada-ada. Apalagi kata dia, saksi dan dokumen jelas menunjukkan bahwa dana sebesar 2 Juta USD yang diberikan MP. Evans adalah merupakan bagian dari Sales & Purchase Agreement (SPA) bukan merupakan biaya pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) di lahan perkebunan Desa Rantau Hempang, Kalimantan Timur.

Dijelaskan Robin, berdasarkan perjanjian jual beli saham yang dilakukan dengan mitra asingnya tersebut, klien baru akan menerima semua haknya dari penjualan saham milikinya sebesar USD 6 juta apabila seluruh izin HGU telah keluar.

"Sehingga pembayaran berdasarkan termin prestasi sebagaimana tertuang di perjanjian yaitu 30 persen setelah izin-izin lengkap dan perusahaan telah beralih ke pemilik baru. 30 persen lagi setelah ada pengukuran lahan, dan sisanya 40 persen setelah sertifikat HGU terbit," kata Robin saat menaggapi tuntutan JPU di Jakarta, Senin (28/1).

JAKARTA - Kuasa Hukum Direksi PT Prima Mitrajaya Mandiri (PMM) dan PT Teguh Jayaprima Abadi (TJA) Halim Jawan dari Kantor Pengacara SNR, Robin Siagian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News