Jalan Sudah Lebih Baik, Macet Tetap Belum Hilang

Jalan Sudah Lebih Baik, Macet Tetap Belum Hilang
Jalan Sudah Lebih Baik, Macet Tetap Belum Hilang
Selain karena volume kendaraan yang membeludak, kemacetan biasa terjadi karena adanya lintasan jalan dengan rel kereta api (lintasan sebidang, Red). Di Jawa Tengah, yang menjadi perhatian utama adalah lintasan Sumpiuh dan lintasan Karangayar (jalur Banyumas"Kebumen). "Di lintasan itu frekuensi kereta melintas memang meningkat, dari sebelumnya 52 kali sehari menjadi 68 kali sehari saat Lebaran," tuturnya.

Sementara itu, pemudik yang melaju dari Semarang menuju Magelang atau Salatiga sekarang bisa mengakses tol Ungaran. Masalahnya, keluar dari tol Ungaran, kendaraan diperkirakan menumpuk sehingga diusulkan sistem buka tutup sesuai dengan prioritas. "Pada saat mudik H-7 sampai H+2, tol ditutup dari arah Ungaran menuju Semarang, sebaliknya H+1 sampai H+7 ditutup dari arah semarang menuju Ungaran," ungkapnya.

Di Jawa Timur kemacetan mungkin terjadi di beberapa lokasi lintasan kereta. Untuk itu, dinas perhubungan setempat diminta bekerja sama dengan PT KAI untuk mengoptimalkan penutupan lintasan sesingkat-singkatnya. Pasar tumpah juga harus diwaspadai. Misalnya, dari Probolinggo hingga Banyuwangi saja, terdapat 13 pasar tumpah yang berpotensi mengakibatkan kemacetan. "Untuk Porong, sudah ditetapkan pengaturan lalu lintas oleh Polri," jelasnya. (wir/c7/nw)

JUMLAH pemudik yang menggunakan jalur darat pada Lebaran tahun ini diperkirakan meningkat daripada sebelumnya. Yakni, dari 5,52 juta orang (2011)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News