Jalan Wayo, Kampung yang Dihuni Pria Beristri Lebih dari Satu

Lebaran, Istri Muda Sungkem Istri Tua

Jalan Wayo, Kampung yang Dihuni Pria Beristri Lebih dari Satu
Suasana Jalan Wayo di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. Foto : JPPhoto
Karena banyak warganya yang mempunyai istri lebih dari satu, sebuah jalan di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, diberi nama Wayo. Wayo alias wayuh adalah kata dalam bahasa Jawa yang berarti beristri lebih dari seorang. Yang menarik, kehidupan warga di sana adem ayem.

CECEP JUNAEDI-ADHA D. AGUSTIN, Sidoarjo

SHOLEH, ketua RT 1 RW 2, Desa Kedung Banteng, Tanggulangin, Sidoarjo, ogah berbicara banyak tentang Jalan Wayo. Dia bahkan dengan tegas menyatakan bahwa istilah Jalan Wayo tersebut sebatas omongan orang. "Tidak ada. Itu hanya mitos," ujarnya dengan nada tinggi.

   

Sholeh boleh berkilah. Namun, sebutan Jalan Wayo tentu bukan tanpa alasan. Nama resminya adalah Jalan KH Ahmad Dahlan. Namun, justru warga sendiri yang mengganti dengan Jalan Wayo. Hal itu tak lepas dari kenyataan bahwa banyak warga di sana beristri lebih dari satu, yang dalam istilah Jawa dikenal dengan sebutan wayo atau wayuh.

   

Ridho, 75, salah seorang sesepuh kampung, menceritakan, nama Jalan Wayo berawal dari keputusan salah seorang warga untuk berpoligami. Itu terjadi pada era 1980-an. Siapa sangka, langkah pria yang juga tokoh desa itu diikuti para warga lain. Perlahan tapi pasti, jumlah warga yang memiliki istri lebih dari satu pun semakin banyak.

Karena banyak warganya yang mempunyai istri lebih dari satu, sebuah jalan di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, diberi nama Wayo. Wayo alias wayuh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News