Jalan Wayo, Kampung yang Dihuni Pria Beristri Lebih dari Satu
Lebaran, Istri Muda Sungkem Istri Tua
Selasa, 31 Januari 2012 – 00:13 WIB

Suasana Jalan Wayo di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. Foto : JPPhoto
Didik, 32, putra Ridho, menyatakan, banyak alasan yang mendasari pria-pria di kampung tersebut memilih wayuh. Mulai pertimbangan ekonomi sampai niat memiliki keturunan. "Yang penting bisa adil, jujur, dan bertanggung jawab. Itulah kuncinya," katanya.
Dengan semakin populernya istilah Jalan Wayo, dulu ada seorang pamong desa yang keberatan. Menurut dia, istilah tersebut justru merugikan. Pandangan orang terhadap kampung tersebut akan semakin negatif. Nah, suatu ketika pamong itu mencopot plang nama Jalan Wayo yang terbuat dari kayu dan membakarnya. Tetapi, warga tak kehabisan akal. Mereka menggantinya dengan seng agar lebih kuat.
Hal itu membuat sang pamong meradang. Dia pun memilih pergi dari kampung tersebut. "Tidak masalah. Wayuh itu kan urusan pribadi. Kita tidak bisa ikut campur. Yang penting dengan warga lain bisa saling menghormati," ujar Didik.
Keharmonisan kehidupan keluarga di Jalan Wayo terlihat saat Lebaran. Hubungan silaturahmi tetap terjaga dengan apik. "Biasanya, istri muda yang sungkem kepada istri tua," ujar Aris, salah seorang warga.
Karena banyak warganya yang mempunyai istri lebih dari satu, sebuah jalan di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, diberi nama Wayo. Wayo alias wayuh
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu