Jalannya Aneh, Ternyata di Balik Celana Mbak-mbak Ini Ada...

jpnn.com - TANGERANG - Dua wanita asal Bali berinisial DPS dan J ditangkap oleh petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta karena membawa sabu-sabu, Selasa (26/4). Mereka berusaha mengelabui petugas dengan memasukkan barang haram tersebut ke dalam celana dalam masing-masing.
Penangkapan bermula ketika petugas melihat kedua wanita itu berjalan dengan gaya yang tak wajar. Mereka terlihat sedikit mengangkang dan tidak seperti berjalan normal. Saat diperiksa ternyata keduanya membawa sabu yang dimasukkan ke celana dalam.
"Petugas melihat jalannya kok aneh, ngangkang begitu. Petugas langsung datangi, cek, ternyata di selangkangan mereka ada sabu yang dibungkus modelnya seperti pembalut," kata Kepala Bidang Penindakan dan Pencegahan Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Amir, Selasa (26/4).
Menurutnya, kedua perempuan itu membawa sabu yang dibungkus dalam plastik berwarna putih dengan berat total 1.666 gram. Untuk mengelabui petugas plastik berisi sabu itu diapit di celana dalam yang dipakai.
"Mereka mengenakan dua celana dalam sekaligus. Kepada petugas, DPS dan J mengakui bahwa dirinya ditawarkan untuk membawa narkoba jenis sabu dengan upah sebesar Rp 30 juta. Mereka ditugaskan untuk mengantar dari Malaysia ke Indonesia melalui pesawat di Bandara Soekarno-Hatta," katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Satuan Narkoba Polresta Bandara Soekarno-Hatta AKP Subakti menyebutkan, biasanya kurir narkoba selalu tertangkap oleh petugas melalui mesin pemindai x-ray. Namun, karena gerak-gerik DPS dan J mencurigakan, petugas dapat langsung bertindak dengan memeriksa dan mengamankan barang bukti.
Dari penelusuran sementara, diketahui yang merekrut DPS dan J adalah warga negara Indonesia. Keduanya diduga dimanfaatkan oleh jaringan Banjar.
Kasus ini diserahkan ke Satuan Narkoba Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk dilakukan pengembangan. DPS dan J terancam dikenakan Pasal 113 Ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun kurungan penjara dan denda Rp 15 miliar. (mg15/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perampok Modus Pecah Kaca Gasak Rp 350 Juta Milik Warga Madiun
- Sebut Anarko Musuh Bersama, Kapolda Jabar: Mereka Bengis
- Biadab! 2 Pria di Gorontalo Ini Perkosa Anak Kandung
- Polda Sumsel Bongkar Praktik Pengoplosan BBM Solar di Muara Enim, Tangkap 2 Tersangka
- Tak Berkutik, Pengangguran Perkosa IRT, Ditangkap Polres Inhu Setelah Beraksi
- Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Wanita Paruh Baya di Palembang