Jalur Kereta Trans Sumatera Tersendat Dana

Jalur Kereta Trans Sumatera Tersendat Dana
Jalur Kereta Trans Sumatera Tersendat Dana
JAKARTA - Program pembangunan jalur kereta dari Lampung hingga Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), masih berjalan tersendat-sendat. Salah satu faktor utamanya masih berkutat di seputar pendanaan. Tersendatnya program itu diakui oleh Dirjen Perkerataapian Kementerian Perhubungan, Tunjung Irawan.

"Trans Sumatera itu kan sekarang lagi terputus-putus. Ada Sumsel-Lampung, Padang sendiri, Sumut sendiri. Nantinya, tahapannya, ya, kita sambung," terang Tunjung di Senayan, Jakarta, usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, Senin (25/1).

Namun demikian, menurut Tunjung pula, beberapa hal terkait program tersebut saat ini telah dilaksanakan, seperti melakukan studi kelayakan Trans Sumatera Railways. "Kemudian, detailed engineering design untuk beberapa bagian tertentu, sudah kita mulai. Untuk dari Rantau Parapat-Pekanbaru sudah. Pekanbaru-Padang mungkin perlu disiapkan segera," terangnya.

Permasalahan yang menyebabkan lambatnya program itu berjalan, menurut Tunjung pula, masih berkutat seputar biaya. Dalam hitung-hitungannya, untuk per 1 kilometer, dibutuhkan dana berkisar antara Rp 20-30 miliar. "Kalau ada duitnya besok, ya, saya mulai. 20-30 miliar per kilometer, hitung saja," terangnya.

JAKARTA - Program pembangunan jalur kereta dari Lampung hingga Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), masih berjalan tersendat-sendat. Salah satu faktor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News