Jalur Utama Kamuflase
Sabtu, 12 Mei 2012 – 11:32 WIB

Jalur Utama Kamuflase
Ungkapan yang tak jauh berbeda dilontarkan Polisi Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Yosi Irawan. Menurut dia, bila pencarian dari titik Cidahu tidak dialihkan ke Cipelang, mungkin sejak kemarin, tim gabungan dapat menemukan langsung korbannya. “Sebenarnya lokasi tersebut berada di balik Kawah Ratu. Tapi saya juga tidak tahu kenapa jadi seperti ini jalurnya,” tukasnya.
Menyikapi itu, Pengamat Militer Hermawan Sulistyo menilai ada beberapa kejanggalan dalam proses pencarian dan evakuasi. Hal tersebut terlihat dari perintah pengerahan seluruh tim di satu jalur. Hingga, pada akhirnya kondisi ini membuat kondisi semakin memburuk.
“Jangan sampai masalah sosial seperti ini dilibatkan dalam kepentingan bisnis. Itu yang jatuhkan calon pesawat bernilai triliunan rupiah. Tentu, nama baik juga menjadi pertaruhan,” katanya.
Tak hanya itu, Hermawan bahkan menilai, sistem penyelamatan yang diterapkan Basarnas selama tiga hari terakhir salah kaprah. “Bukan hanya soal itu (Dugaan konspirasi jalur utama, red). Indonesia ini mempunyai banyak kesatuan TNI dan Polri yang bisa diandalkan di situasi seperti ini. Seperti Denjaka, Densus 88 dan Denbravo. Kenapa mereka tidak diterjunkan sejak hari pertama,” ungkapnya.
BOGOR- Ada yang aneh dengan kebijakan tim gabungan TNI, Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), dalam menentukan jalur utama evakuasi korban pesawat
BERITA TERKAIT
- Prostitusi di Aceh: Mbak ISK Sudah di Kamar, yang Pesan Ternyata Polisi
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
- Gen Z di Jateng Disebut Jadi Agen Perubahan Transisi Energi
- Polisi Ungkap Praktik Prostitusi Online di Lhokseumawe, Tangkap 3 Tersangka
- Polres Tanjung Priok Raih Predikat Pengelolaan Anggaran Terbaik Kedua dari 139 Satker
- Kapal Feri Tenggelam di Peraian Penajam, BPBD Bergerak Mengevakuasi Penumpang