Jam Tidur Lansia Lebih singkat dari Orang Dewasa, ini Penyebabnya

Jam Tidur Lansia Lebih singkat dari Orang Dewasa, ini Penyebabnya
Ilustrasi lansia. Foto: Radar Semarang/JPNN

Mengonsumsi kafein juga sangat memengaruhi pola tidur seseorang.

Selain itu, masalah medis seperti depresi, penyakit demensia alzheimer, parkinson, kondisi menopause, dan nyeri sendi otot juga dapat menyebabkan gangguan tidur.

Pukovisa mengatakan, beberapa tanda awal gangguan tidur antara lain kelelahan, gangguan konsentrasi, mudah tersinggung, mengantuk di siang hari, serta adanya perubahan perilaku.

"Bila gejala-gejala ini terus bertahan lebih dari 1 bulan atau sudah mempengaruhi aktivitas sehari-hari, sebaiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter," ujar dia.

Gejala awal gangguan tidur bisa diatasi dengan melakukan sleep hygiene sebelum tidur, yaitu dengan mengatur kondisi kamar tidur tetap sejuk dan tenang, mandi air hangat dan sikat gigi sebelum tidur.

Pukovisa mengingatkan, tidur sangat bermanfaat bagi kesehatan otak dan saraf agar dapat berfungsi optimal.

Kualitas tidur yang baik ditandai dengan Anda yang tidak mudah terbangun di malam hari; tidak terbangun lebih awal, dan merasa segar ketika bangun tidur.

Sementara dari sisi kuantitas, terdapat beberapa indikator waktu normal tidur. Orang dewasa umumnya membutuhkan tidur 7-9 jam, sementara anak-anak bisa 10-13 jam.(Antara/jpnn)

Jam tidur pada lansia lebih singkat dari orang dewasa pada umumnya, ternyata ini penyebabnya.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News