Janda yang tak Tahan dengan Pria Plontos Karena Romantis

Janda yang tak Tahan dengan Pria Plontos Karena Romantis
Janda yang tak Tahan dengan Pria Plontos Karena Romantis. Ilustrasi Gilang/Radar Surabaya/JPNN.com

Kini, ia dan kedua kakaknya pun sudah urunan untuk membelikan apartemen untuk ibunya agar tidak menggangu ketenangan warga sekitar.

”Kalau di apartemen enak. Wes sakkarep sakkarepe ibu. Bah jungkir, balik yang penting gak dilabraki tonggo ae,” kata Karin yang bekerja sebagai pegawai perbankan.

Menurut Karin, sebenarnya ibunya bertanggung jawab dengan ulahnya. Ia tidak pernah meminta uang kepada anak-anaknya, dan sibuk dengan bisnis jualannya di Kapas Krampung dan beberapa toko di pasar pasar di kawasan Surabaya Timur.

Meski demikian, anaknya mulai gerah karena beberapa aset peninggalan ayahnya dijual ibunya untuk berfoya foya dengan pacar pacarnya.

”Nanti kalau enggak dibagi gini, bisa habis buat foya-foya mama. Rumah itu untuk sementara ditinggali kakak pertama, ya biar ibu enggak seenaknya gowo lanangan di rumah. Malu maluin,” kata wanita yang tinggal di kawasan Gunung Anyar tersebut.

Sementara itu, Sephia yang hadir dalam sidang gugatan warisan mengaku pasrah dengan keputusan anaknya untuk membagi harta warisan sesegara mungkin.

Dalam pikirannya, ia hanya ingin anak-anaknya tidak berebut warisan.

”Enggak ada masalah sama anak-anak. Ya mereka ingin segera dibagi saja. Itu hak mereka,” kata Sephia enteng. (jpnn/sb/han/jek/JPR)


Status janda itu pilihan. Itulah menjadi pegangan hidup Sephia, 55 dalam mengarungi hidup.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News