Jangan Dipaksa, Ini Tidak Sehat...

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Universitas Mercu Buana Heri Budianto menilai, seharusnya tidak ada lagi kelompok-kelompok yang memaksa Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet.
Heri yang juga Direktur PolcoMM Institute itu menegaskan kondisi seperti ini tidak sehat bagi perpolitikan Indonesia.
“Saya melihat seperti ada pihak-pihak yang mencoba memengaruhi dan mendikte presiden untuk melakukan reshuffle,” kata Heri di Jakarta, Selasa (5/4).
Heri menegaskan, semestinya kelompok-kelompok ini tidak memaksa presiden untuk melakukan reshuffle. Apalagi, kata dia, terlihat seperti melakukan arahan presiden untuk menggeser menteri-menteri tertentu.
"Ini tidak sehat karena jika ini terus dilakukan, maka akan merugikan stabilitas pemerintahan khususnya kekompakan kabinet,” kata Heri lagi.
Tak cuma itu, Heri melanjutkan, Presiden Jokowi juga akan terganggu dengan situasi ini. Menurut dia, penilaian publik terhadap presiden bisa jelek jika terus diganggu soal reshuffle. Sebab, publik nantinya bisa saja menilai presiden kurang tegas jika tekanan ini dikabulkan. Karenanya, lanjut dia, alangkah eloknya presiden diberikan kewenangan dan disupport untuk dapat melaksanakan hak prerogatifnya.
Kemudian jika kelompok-kelompok yang menginginkan reshuffle tersebut, terus mengganggu presiden, bukan tidak mungkin juga rakyat akan menilai negatif mereka.
"Sebab seperti kehausan kekuasaan dan hanya berorientasi pada posisi tanpa melihat efek dari situasi ini yakni stabilitas pemerintahan," katanya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Restu Widiyantoro Diharapkan Memperkuat PT Timah dengan Profesionalisme
- LPPOM Fasilitasi Lebih dari 100 Penggilingan Daging Halal di 19 Provinsi
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan