Jangan FOMO Investasi Emas, Sebelum Tahu Soal Ini

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Heru Sutadi mengimbau masyarakat tak ikut-ikutan atau FOMO membeli emas.
Sebab, euforia investasi emas dapat membuka ruang bagi spekulan.
"Masyarakat harus berhati-hati dalam melakukan investasi emas, dengan euforia menyikapi kenaikan harga emas yang meroket beberapa pekan terakhir," kata Heru.
Kondisi saat ini, kata Heru, bisa saja menjadi kesempatan bagi spekulan untuk memborong emas dengan harga tinggi seperti sekarang.
"Ketika harga naik lagi mereka akan menjual emasnya yang bisa menyebabkan harga emas turun,” kata Heru.
Di sisi lain, masyarakat yang membeli emas dalam jumlah tidak sebesar spekulan, bisa saja panik karena turunnya harga dan akhirnya menjual rugi emas mereka.
"Sudah rugi karena harganya turun, ditambah potongan administrasi dari toko atau penjual emas, jadi dobel ruginya,” katanya.
Berdasarkan data PT Antam diketahui, harga emas keluaran Logam Mulia Antam 24 Karat naik berturut-turut dalam 3 hari. Pada Sabtu (12/4), harga emas menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah, naik Rp 15.000 per gram ke level Rp 1.904.000 per gram.
Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Heru Sutadi mengimbau masyarakat tak ikut-ikutan atau FOMO membeli emas.
- Harga Emas Antam Hari Ini 1 Mei 2025 Merosot, Berikut Daftarnya
- Harga Emas Antam, UBS, & Galeri24 Hari Ini Turun Tipis, Cek nih Daftarnya
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Harga Emas Merangkak Naik, Istana Beri Arahan Begini
- Kenaikan Harga Emas Turut Memengaruhi HPE Konsentrat Tembaga
- Harga Emas Antam Hari Ini, 30 April Turun Tipis, Jadi Sebegini