Jangan Gonta-ganti Oli Mesin Mobil Kamu Gak Kuat, Percaya?

Jangan Gonta-ganti Oli Mesin Mobil Kamu Gak Kuat, Percaya?
Peluncuran oli transmisi Shell Spirax S5 ATF X di Jakarta (Foto: ridho/jpnn)

jpnn.com, BOGOR - Sering mendengar jika gonta-ganti merek oli mesin bisa berdampak kerusakan mesin mobil atau motor?

Anggapan tersebut tentu tidak sepenuhnya benar atau juga salah. Selama pergantian oli mesin hanya berbeda merek tapi tetap sama kadar kekentalan atau nomor SAE yang tertera di kemasan oli maka hal ini tidak menjadi masalah.

Seperti disampaikan Technical Specialist PT Pertamina Lubricant Agung Prabowo, bahwa mitos gonta-ganti merek oli tidak sepenuhnya benar pada dampak kerusakan mesin.

"Perlu ditekankan itu, mesin akan cepat rusak jika oli dibiarkan lama berada di dalam mesin dan saat mengurasnya tidak bersih," katanya saat temu media di Bogor, Senin (26/3).
Memang setiap merek oli memiliki formulasi dan senyawa yang berbeda-beda lanjut Indra, percampuran antara senyawa itu lah yang menimbulkan endapan dan berdampak buruk pada peforma mesin. "Jadi kuncinya saat menguras harus bersih," tegasnya.

Dengan demikian, saat ingin mengganti merek oli yang dipakai, sebaiknya melakukan flashing oli lama agar endapannya hilang hingga bersih.

"Yang pasti, harus diperhatikan adalah kadar kekentalan atau nomor SAE masih sama dan sesuaikan dengan rekomendasi pabrikan," pungkasnya. (mg8/jpnn)


Sering masyarakat beranggapan jika sering gonta-ganti oli mesin berakibat mesin mobil cepat rusak, percaya?


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News