Jangan Pandang Sebelah Mata Lagi, Kini Komoditas Ini Primadona Ekspor

Jangan Pandang Sebelah Mata Lagi, Kini Komoditas Ini Primadona Ekspor
Talas kini jadi primadona ekspor karena jadi pengganti tembakau. Foto: Antara

Rudyzar pun mendatangkan sekitar 20 ribuan bibit talas beneng dari Pulau Jawa, yang kini sebagian dibagikan kepada para petani untuk dikembangbiakkan.

Dia berharap, pengembangan talas beneng ini bisa menjadi alternatif bagi masyarakat di sektor pertanian, apalagi perawatan dari tanaman ini tidak terlalu sulit.

Talas Beneng tergolong mudah tumbuh, namun untuk mencapai besar daun yang diinginkan tentu saja harus diberikan pupuk dan perawatan lainnya.

"Prospek ekonomi talas beneng saat ini cukup bagus, khususnya sebagai bahan pangan dan komoditas ekspor ke sejumlah negara, salah satunya ke negara Belanda dan negara-negara lain, sehingga peluang kami untuk mengembangkannya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.

Untuk harga jualnya, saat ini rata-rata daun basah dihargai Rp 1.500 per kilogram, namun satu daun beratnya bisa mencapai satu hingga dua kilogram, kemudian daun ini akan dikeringkan lalu dicacah seperti tembakau. (antara/jpnn)

Pengusaha Pertanian Kalbar, Rudyzar Zaidar Mochtar kini bisa merasakan potensi 'cuan' dari tanaman yang dulunya dianggap sebelah mata. Simak selengkapnya.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News