Jangan Remehkan Berlari 15 Menit

"Sebagian besar eksperimen kami terjadi pada populasi yang agak aktif," kata Loprinzi, seperti dilansir laman MSN, Kamis (15/11).
"Kami telah mengevaluasi latihan intensitas sedang dan intensitas tinggi akut, dan telah menemukan bahwa keduanya bermanfaat untuk memori episodik (di mana Anda mengingat hal-hal seperti pengalaman, waktu, tempat dan emosi)," tambah Loprinzi.
Ada juga penelitian yang telah menunjukkan olahraga teratur juga bisa membantu mengurangi risiko demensia.
Bahkan, sebuah studi pada 2017 dari 7.500 orang dewasa Tiongkok yang berusia lebih dari 65 tahun menemukan bahwa mereka yang melaporkan secara teratur melakukan semacam olahraga - apakah berjalan, berlari atau bermain olahraga - adalah 47 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan demensia selama sembilan tahun tindak lanjut daripada orang-orang yang lebih menetap.
Ini karena olahraga membantu neuron terhubung dan berkomunikasi satu sama lain.
"Komunikasi yang ditingkatkan ini memainkan peran penting dalam mengembangkan dan mengonsolidasi jejak memori di dalam otak," pungkas Loprinzi.(fny/jpnn)
Kami telah mengevaluasi latihan intensitas sedang dan intensitas tinggi akut, dan telah menemukan bahwa keduanya bermanfaat untuk memori episodik.
Redaktur & Reporter : Fany
- Glowing In The Dark di PIK Nite Run, Akan Ada Rekor MURI
- PIK Nite Run 2025 Bakal Ukir Sejarah, Gabungkan Olahraga, Hiburan & Komunitas
- Eagle Gelar SSB Ajak Running Enthusiast Tingkatkan Performance Gunakan Alpha-ST
- Bocah Asal Lombok Timur Taklukkan Trek Lari 1.500 Meter di Singapura
- Loyal demi Negeri, Misbakhun Batal Ikut Maraton di AS
- Digiland 2025 Segera Hadir, Diisi Ajang Lari Berstandar Internasional hingga Konser & UMKM