Jangan Rusak Keanekaragaman Hayati Indonesia

Jangan Rusak Keanekaragaman Hayati Indonesia
Harimau. Foto Ilustrasi: pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia turut memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia yang jatuh pada 22 Mei.

Karena itu Menteri LHK, Siti Nurbaya, mengajak semua pihak untuk menanamkan arti penting kelestarian keanekaragaman hayati kepada keluarga dan lingkungan sekitar.

Ada pun tema tahun ini ditetapkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP), yaitu “Celebrating the 25th Year of The Implementation of the Convention on Biological Diversity”.

"Kita tanamkan nilai-nilai untuk menjaga, merawat, dan melestarikan keanekaragaman hayati di sekitar kita. Kepada kalangan swasta, agar bisa meningkatkan kualitas program kemitraan dengan masyarakat setempat untuk kelestarian keanekaragaman hayati lokal", tutur Menteri Siti di Jakarta.

Bersamaan dengan tema tersebut, Menteri Siti berharap komitmen konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati bisa terus berlanjut.

Apalagi, kata dia, berbagai bentuk pemanfaatan alam yang dilakukan masyarakat adat secara tradisional telah terbukti selama ribuan tahun, bisa berlangsung tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan, dan mampu menjaga kelestarian keanekaragaman hayati.

Sebagai negara mega-biodiversitas, Indonesia memiliki 17 persen total keanekaragaman hayati di dunia.

Hutan Indonesia merupakan rumah bagi 13 persen mamalia dunia, 14 persen spesies reptil dan amfibi, 17 persen spesies burung, serta lebih dari 10.000 spesies pohon.

Kalangan swasta diharapkan meningkatkan kualitas program kemitraan dengan masyarakat setempat untuk kelestarian keanekaragaman hayati lokal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News