Jangan Sampai Kasus Babinsa Disetop

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif POINTS, Albert Simangunsong mengatakan penyelidikan terhadap Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang diuga mengarahkan pemilih kepada calon presiden tertentu tak boleh dihentikan. Menurutnya, perlu ada investigasi lanjutan agar memberikan kepastian apakah ada perintah dari atasan.
"Konstitusi jelas menyatakan TNI harus netral. Sebaiknya ada investigasi lanjutan agar ada kepastian apakah ada perintah atasan atau tidak," kata Albert di Jakarta, Minggu (15/6).
Albert mengatakan TNI sebagai lembaga yang telah mengalami reformasi tentu tak boleh menutup-nutupi kasus tersebut. Apalagi, kasus tangkap basah ini bisa memperkeruh suasana dan melakukan tindakan yang melanggar konstitusi.
Sebelumnya, Panglima TNI Moeldoko telah membantah adanya Babinsa terlibat aktivitas politik. Namun, bantahan ini belum menenangkan publik karena sebelumnya KASAD TNI mengaku sudah menjatuhkan hukuman terhadap Babinsa yang terlibat.
Isu keterlibatan TNI di sosial media makin kencang setelah terungkapnya Setiyardi dan Darmawan Sepriossa dibelakang Tabloid Obor Rakyat. Dikabarkan, keduanya dikenal dekat dengan para petinggi TNI baik aktif dan nonaktif. (jpnn)
JAKARTA - Direktur Eksekutif POINTS, Albert Simangunsong mengatakan penyelidikan terhadap Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang diuga mengarahkan pemilih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia