Jangan Sampai Matahari Kembar Model Pemerintahan SBY-JK Muncul Lagi

Jangan Sampai Matahari Kembar Model Pemerintahan SBY-JK Muncul Lagi
Direktur Eksekutif Voxpol Indonesia Pangi Syarwi Chaniago menjadi pembicara pada diskusi Empat Pilar dengan tema PPHN Tanpa Amendemen di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyatakan capres maupun partai pengusungnya harus cermat dalam menentukan calon wakil presiden atau cawapres untuk Pilpres 2024.

Direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu menegaskan cawapres dari partai politik yang memiliki basis dukungan kuat akan dapat membantu mengangkat elektabilitas capres. ?

"Memilih calon wakil presiden yang dapat menjaga stabilitas politik dan meredam potensi konflik di dalam pemerintahan dapat memberikan keyakinan kepada pemilih bahwa pasangan tersebut mampu menghadapi tantangan dan dinamika politik dengan baik," ujar Pangi melalui layanan pesan, Kamis (11/5).

Ipang -panggilan akrabnya- menambahkan ada kemungkinan cawapres digandeng karena kebutuhan tertentu capres sebagai user.

Dia memerinci kebutuhan tertentu itu bisa berupa representasi basis segmen pemilih yang tidak beririsan. Artinya, capres dan cawapres memiliki segmen pendukung berbeda.

Kebutuhan tertentu itu juga bisa berupa irisan representasi wilayah, misalnya Jawa dengan non-Jawa. Bisa juga kebutuhan capres akan cawapres didasarkan pada konteks blok ideologis.

“Pertimbangan lainnya ialah representasi kebutuhan pemilih Gen Z dan milenial,” ulasannya.

Walakin, Pangi mencurigai adanya desain tentang membisiki capres tertentu untuk menggandeng figur cawapres yang kurang tepat.

Pangi Syarwi Chaniago menyatakan chemistry antara capres dengan cawapres merupakan hal penting.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News