Jangan Sepelekan Dampak Alergi

 Jangan Sepelekan Dampak Alergi
Dari kiri: Zakiudin Munasir dan Cristophe Lay dalam Syneo Symposium yang diselenggarakan Minggu (12/1). Foto: Dok Pri

jpnn.com, JAKARTA - Ahli gizi Zakiudin Munasir mengatakan, dampak alergi tidak boleh dianggap remeh. Menurut dia, dampak alergi tidak hanya berhenti pada gejala yang dialami, tetapi juga berpengaruh pada kualitas hidup anak dan akan menjadi beban orang tua dalam hal biaya penangananya.

Oleh karena itu, dibutuhkan tindakan pencegahan mulai identifikasi faktor risiko seperti riwayat keluarga hingga pemberian nutrisi yang tepat untuk mendukung sistem imun yang lebih baik.

“Hal ini karena nyatanya, semua orang bisa mengalami alergi, tetapi dengan tingkat risiko yang berbeda-beda.” ujar Zakiudin dalam Syneo Symposium di Jakarta, Minggu (12/1).

Zakiudin menjelaskan, jika kedua orang tua mengalami alergi, risiko anak mengalami alergi dapat meningkatkan hingga 80 persen.

“Anak tanpa riwayat alergi di keluarga sekalipun masih berisiko menderita alergi sebesar 5-15 persen”, tambah Zakiudin.

Selain dampak kesehatan, tingginya beban biaya yang diakibatkan oleh kondisi alergi makin menekankan pentingnya tindakan pencegahan. Secara umum, terdapat empat sumber beban biaya yang dialami oleh pasien dan keluarga dalam kondisi alergi.

Yakni, biaya pengobatan, biaya tambahan terkait nutrisi pengganti, penghindaran alergen, biaya konsultasi, hingga biaya imunoterapi.

Sementara itu, peneliti dari National University of Singapore Christophe Lay menjelaskan, keseimbangan mikrobiota saluran cerna berperan penting mendukung sistem imun yang baik dan melindungi anak dari risiko alergi.

dampak alergi tidak hanya berhenti pada gejala yang dialami, tetapi juga berpengaruh pada kualitas hidup anak dan akan menjadi beban orang tua dalam hal biaya penangananya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News