Jangan Terjebak Dikotomi Capres Tua-Muda

Jangan Terjebak Dikotomi Capres Tua-Muda
Jangan Terjebak Dikotomi Capres Tua-Muda
“Maka, ke depan, mesti disosialisasikan pentingnya faktor kenegarawanan ini,” katanya.

Johan mengingatkan, wacana dikotomi capres tua dan muda hanya akan membuat kita terjebak pada pengkotakan figur calon pemimpin bangsa. Bukan pada pencarian sejati akan pentingnya sosok pemimpin bangsa berkualitas dan memiliki integritas tinggi serta ditunjang dengan dasar kenegawaranan yang melampaui semua sekat, kepentingan, dan ambisi kekuasaan semata.

“Kenegawaranan pemimpin bangsa dipastikan akan mengantar bangsa Indonesi pada titik kemajuan berarti di segala bidang,” kata Johan, yang juga Ketua Koordinasi Polhukam di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Diakui atau tidak, lanjut Johan, banyak tokoh muda yang kini menempati posisi strategis di pemerintahan, parlemen, lembaga yudikatif, bahkan di partai politik yang terjebak pada kepentingan sesaat menumpuk harta dengan cara tidak wajar.

JAKARTA - Dikotomi calon presiden (capres) tua dan muda yang dipicu oleh pernyataan Ketua MPR Taufiq Kiemas, dinilai tidak relevan mengingat begitu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News