Jangan Terlalu Banyak Mengonsumsi Vitamin C Dosis Tinggi, Berbahaya

Jangan Terlalu Banyak Mengonsumsi Vitamin C Dosis Tinggi, Berbahaya
Makanan sumber vitamin C.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA) Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes mengatakan, vitamin C dalam sayur dan buah harus dikonsumsi secara berkala karena larut dalam air dan tidak disimpan tubuh.

Dokter Rita menjelaskan, sisa dari asupan vitamin C yang berlebihan akan dikeluarkan lewat air seni, sehingga asupan setiap hari harus dipenuhi.

"Makanya sumber vitamin C dibagi untuk pagi, siang dan malam agar terdistribusikan dengan baik. Tidak bisa makan vitamin C sekali dalam seminggu dirapel," kata Rita dalam webinar kesehatan, dikutip Selasa (4/5).

Nutrisionis ini mengatakan vitamin C bersama dengan zat besi, zink dan vitamin A merupakan "penjaga" sistem imunitas yang berfungsi menjaga tubuh tetap kuat, terutama di tengah pandemi COVID-19. Tanpa para "penjaga", sel imunitas takkan berfungsi secara maksimal.

Angka rata-rata kebutuhan vitamin C per hari adalah 90 miligram. Vitamin C dosis tinggi sebetulnya diperbolehkan, asal tidak melebihi perhitungan dari 1,5 gram vitamin C per kilo gram berat badan individu.

Vitamin C mempunyai peranan penting dalam menjaga kondisi tubuh, seperti melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas, merupakan salah satu komponen utama dalam membangun kolagen tubuh yang bertanggung jawab pada semua struktur jaringan ikat di tubuh, serta berperan untuk memelihara jaringan penghubung tulang.

Tidak hanya itu, berbagai penelitian juga menjelaskan bahwa ketersediaan vitamin C yang cukup di tubuh akan menurunkan tingkat keparahan penyakit yang berhubungan dengan pernafasan.

Vitamin C juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi pada tubuh sehingga membantu pertumbuhan tulang dan kerja otak.

Dr Rita Ramayulis mengatakan, terlalu banyak mengonsumsi vitamin C dosis tinggi berdampak tidak baik, simak penjelasannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News