Jangan Terus Menganggap Honorer K2 Tidak Berguna

Jangan Terus Menganggap Honorer K2 Tidak Berguna
Massa honorer K2 Jakarta menggelar aksi unjuk rasa, Rabu (26/9). Foto: Ricardo/ JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mendikbud Muhadjir Effendy berencana engkaryakan pensiunan guru PNS untuk mengajar lagi, sembari menunggu hasil rekrutmen aparatur sipil negara (ASN) 2019. Mereka ditawarkan mengajar kembali dengan mendapatkan insentif dari dana BOS.

Rencana tersebut ditanggapi Ketua Umum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih.

"Pemerintah hanya memikirkan taraf hidup orang pensiun yang sudah layak gajinya. Walaupun dana pensiunnya tidak 100 persen tapi masih jauh lebih baik daripada honorer K2. Apa enggak mikir, para honorer K2 yang tetap bertahan dengan upah di bawah standar kelayakan hidup," kata Titi kepada JPNN.com.

Dia melanjutkan, apa pemerintah tidak berpikir juga, kalau honorer K2 usia di atas 35 tahun harus menunggu diangkat jadi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), kapan itu tuntas?.

Yang hasil seleksi PPPK tahap I saja masih belum jelas kapan NIP-nya terbit, kok sudah bahas perekrutan PPPK tahap II.

BACA JUGA: Jangan Salah Paham ya, Batas Usia Pensiun Guru PNS tak Diperpanjang

"Lah terus yang tahap II mau mulai kapan dan akan selesai kapan. Jangan hanya asal ngomong dan PHP (pemberi harapan palsu)-lah tapi bukti tunjukkan dong,” seru Titi.

Mestinya, lanjut Titi, honorer K2 yang pensiun dikasih insentif lebih besar atas pengabdiannya selama ini. Sebab, mereka yang selama ini bekerja dan bisa dipertanggungjawabkan kinerjanya.

Ketua Umum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih menanggapi wacana mendikbud mengkaryakan lagi pensiunan guru PNS untuk mengajar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News