Janji Anies Baswedan 2019 tak Ada Banjir, Faktanya Jakarta Porak-poranda

Janji Anies Baswedan 2019 tak Ada Banjir, Faktanya Jakarta Porak-poranda
Banjir di Cawang, Jakarta Timur, Rabu (1/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah berjanji akan benar-benar bekerja maksimal menangani banjir di ibu kota negara.

Bahkan, pernah menjanjikan tidak ada lagi banjir di Jakarta akhir 2019. Tetapi kenyataan yang terjadi justru sebaliknya, Jakarta malah porak-poranda dihantam banjir tepat memasuki awal 2020.

"Di mana janji Gubernur Anies yang menyebut akhir 2019 sebagai batas tidak ada banjir lagi di ibu kota," ujar Ari kepada jpnn.com, Jumat (3/1).

Pembimbing program doktoral di pascasarjana Universitas Padjajaran ini kemudian menyarankan DPRD DKI Jakarta menyoroti target pengerukan Kali Ciliwung sepanjang 33 kilometer. Mengapa sampai saat ini baru terealisasi 16 kilometer.

Langkah ini penting, karena luapan Kali Ciliwung menjadi salah satu penyebab banjir di ibu kota yang memporak-porandakan perekonomian masyarakat.

"Seharusnya anggora Dewan mengejar target pengerukan sungai Ciliwung sepanjang 33 kilometer, kenapa baru terealisir hanya 16 kilometer," ucapnya.

Apakah Anies bisa dimakzulkan karena tidak mampu menangani masalah banjir di Jakarta? Ari memprediksi sulit terealisasi.

"Saya kira wacana pemakzulan di DPRD DKI sulit terwujud karena persoalan banjir belaka. Selama ada unsur kepentingan antara legeslatif dan eksekutif demikian kuatnya, ide impeachment hanya utopia belaka," pungkas Ari. (gir/jpnn)

Ari Junaedi mengatakan, Gubernur Anies Baswedan pernah berjanji akhir 2019 Jakarta tidak ada banjir tetapi pengerukan Kali Ciliwung saja tidak jelas.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News