Janji ke Baekdu Harapan ke Halla

Oleh Dahlan Iskan

Janji ke Baekdu Harapan ke Halla
Dahlan Iskan (berjaket hitam) saat berada di Panmunjom, perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Foto: disway

jpnn.com - Ini drama kedua. Kelanjutan dari drama April di Panmunjom.

Begitu tulus. Kim Jong-Un menerima kedatangan Moon Jae-In. Di drama kedua ini. Bulan lalu.

Seperti dua bersaudara. Seperti sudah melupakan ini: dua negara itu resminya masih dalam status perang. Hanya sedang dalam masa gencatan senjata.

Di Pyongyang Moon Jae-In diterima di stadion terbesar di dunia itu. Sekitar 120 ribu rakyat Korut menyambutnya. Dengan hangat. Dengan meriah. Memenuhi tempat duduk stadion.

Masih ada 100 ribu orang lagi: memainkan berbagai atraksi. Di tengah stadion.

Moon Jae-In menyaksikan atraksi itu dengan banyak bertepuk tangan. Satu jam kemudian ia menoleh ke tempat duduk Kim Jong-Un. Berbicara sesuatu.

Ternyata Moon Jae-In minta izin: bolehkah menyampaikan sesuatu langsung pada rakyat Korut? Ia minta izin untuk berpidato.

Mendengar permintaan itu Kim Jong-Un langsung berdiri. Menuju mikrofon. Memberitahukan bahwa tamunya akan berpidato. Agar rakyat mendengarkan baik-baik. Tepuk tangan menggemuruh.

Gunung Baekdu dipercaya sebagai asal usul bangsa Korea. Dari situlah suku asli Korea berasal. Leluhur tertua. Sebelum akhirnya menyebar. Ke seluruh Korea.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News