Jarak Rumah ke Sekolah 500 Meter, tak Lolos PPDB 2019 Jalur Zonasi

Jarak Rumah ke Sekolah 500 Meter, tak Lolos PPDB 2019 Jalur Zonasi
Siswa SD. Ilustrasi Foto: Doni K/dok.JPNN.com

BACA JUGA: Wagub Pergoki Kepala Dinas di Kedai Kopi saat Jam Kerja

Permasalahan siswa tidak tertampung ini sebenarnya sudah terjadi setiap tahun. Untuk siswa tingkat dasar tidak ada masalah, karena bangunan sekolah tersebar merata di semua kecamatan. Sedangkan untuk sekolah menengah pertama (SMP) negeri memang tidak merata.

"Sehingga ada satu sekolah yang sangat dekat jaraknya dan wilayah lain ada yang tidak ada sekolah sama sekali. Ini yang membuat siswa tidak tertampung," terangnya.

Hendri menjelaskan hal ini sudah disampaikan kepada pimpinan. Kondisi sekolah dan jumlah peserta didik yang akan masuk tidak seimbang. Untuk itu, ada dua opsi yang disampaikan kepada pimpinan sebagai solusi siswa yang tidak tertampung ini.

Pertama, sekolah baru menambah rombongan belajar (rombel). Menurutnya, setiap sekolah menerima maksimal sebelas kelas. Jika sekolah masih sembilan atau delapan rombel, kemungkinan akan ditambah selagi ruangan masih ada.

"Nanti kami akan masukkan siswa yang tidak diterima tersebut ke sekolah yang menambah rombel ini. Terutama sekolah baru. Saat ini mereka kan masih buka empat kelas, nanti bisa ditambah jadi lima atau enam. Ruangan sekolah baru kan masih ada," terangnya.

Opsi kedua penambahan unit sekolah baru jika ada lahan yang tersedia di 2020 mendatang. Hal ini diambil jika jumlah siswa yang tidak tertampung sangat banyak. Seperti tahun lalu dan tahun ini, pihaknya sudah membangun dua SMPN.

"Kalau lahan ada pasti kami bangun. Nah mereka yang beberapa tahun lalu sudah tidak ada gedung bertahap kami penuhi. Inilah opsi yang kami coba tawarkan ke pimpinan nantinya setelah proses pendataan selesai," ungkapnya. (yul/BP)


Orangtua siswa heran anaknya tidak lolos PPDB 2019 padahal jarak rumah ke sekolah hanya 500 meter.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News