Jari Brigadir J Disebut Patah Tersambar Peluru, Kamaruddin: Coba Praktik Dulu

Jari Brigadir J Disebut Patah Tersambar Peluru, Kamaruddin: Coba Praktik Dulu
Pengacara keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kamaruddin Simanjuntak meragukan hasil autopsi ulang Brigadir J yang telah diserahkan tim dokter forensik gabungan ke Bareskrim Polri.

Kuasa hukum Brigadir J itu meragukan penyebab jari-jari ajudan Irjen Ferdy Sambo itu patah karena tersambar peluru.

"Harus diuji nanti, coba dipraktikkan dulu, bisa enggak ditembak kesambar kuku. Kalau enggak bisa berarti kan bohong. Harus bisa dipraktikkan yang disebut scientific investigation crime, apa-apa itu," kata Kamaruddin kepada wartawan.

Kamaruddin juga menilai tim dokter forensik gabungan itu belum profesional karena menyimpulkan tak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Brigadir J.

"Dia perlu kita sekolahkan lagi itu ke luar negeri supaya pintar dia karena si tersangka atau pelaku mengatakan dianiaya dulu, jambak-jambak dulu, sedangkan dokter mengatakan tidak ada penganiayaan," ujar Kamaruddin.

Sebelumnya, tim dokter forensik gabungan yang mengautopsi ulang Brigadir J menemukan jari-jari patah pada tangan ajuda Irjen Ferdy Sambo itu.

Ketua tim dokter forensik gabungan dr Ade Firmansyah mengatakan ada dua jari pada tangan kiri Brigadir J yang patah.

Kedua jari itu, yakni kelingking dan manis. Adapun jari-jari Brigadir J itu patah karena tersambar peluru yang ditembakkan.

Kamaruddin Simanjuntak meragukan hasil autopsi ulang Brigadir J yang telah diserahkan tim dokter forensik gabungan ke Bareskrim Polri, simak selengkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News