Jari-Jari

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jari-Jari
Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Anda yang cukup senior tentu masih ingat kuis ‘’Jari-Jari’’ yang dipandu pelawak Pepeng pada awal 1992.

Kuis itu sederhana. Pepeng muncul dengan satu pertanyaan yang harus dijawab pemirsa lewat sambungan telepon.

Pepeng memandu kuis dengan segar dan cerdas, dan itulah yang membuat Jari-Jari menjadi salah satu kuis legendaris dan tetap dikenang setelah Pepeng meninggal dunia 2015.

Pepeng memberi nama kuisnya Jari-Jari. Setiap kali ia membuka dan menutup kuis ia akan menggerakkan ujung jari telunjuknya sambil menyebut ‘’Jaree-jaree’’. Jari-jari Pepeng menjadi ikon yang tetap dikenang sampai sekarang.

Dalam sebuah wawancara Pepeng mengatakan bahwa melalui kuis Jari-Jari ia ingin memberi edukasi kepada pemirsa televisi dengan cara mengasah pengetahuan umum mereka.

Pepeng seorang pembawa acara radio dan televisi yang juga menjadi aktivis pendidikan, karena itu ia punya idealisme di balik Kuis Jari-Jari.

Eksistensi manusia ada di jari-jarinya. Dengan jari-jari itulah manusia bisa bergerak dan menggerakkan. Dengan gerakan jari-jari yang sederhana manusia bisa saling berkomunikasi dan menjalin hubungan sosial untuk saling berinteraksi dan membantu.

Kuis Jari-Jari lahir sebelum revolusi digital melanda dunia dan menjadikan manusia modern eksis melalui jari-jarinya. Pepeng mungkin tidak menduga bahwa Jari-Jari sekarang menjadi instrumen yang sangat penting bagi manusia modern dalam berkomunikasi dan bereksistensi.

Manusia digital sekarang adalah Manusia Jari-Jari. Dengan sekali klik, dia mendapatkan apa yang dia inginkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News