Jaring Calon Emiten, BEI Rela Door to Door

Jaring Calon Emiten, BEI Rela Door to Door
BEI. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA – Bursa Efek Indonesia menjadikan pusat informasi go public (PIGP) untuk mengedukasi perusahaan-perusahaan tertutup agar memperdagangkan efek di lantai bursa.

PIGP mempertemukan calon emiten dengan BEI. Yakni, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

Perusahaan dapat berkonsultasi dengan penjamin emisi (underwriter), notaris, dan lain-lain tentang penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Calon emiten bisa berkomunikasi via video conference dengan pihak-pihak tersebut. PIGP diresmikan di berbagai kota, yakni Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, dan Medan.

PIGP diharapkan mempermudah proses IPO perusahaan di daerah karena komunikasi dengan regulator bisa dilakukan tanpa perlu bolak-balik ke Jakarta.

”Sejak diresmikan, PIGP menerima banyak konsultasi dari perusahaan-perusahaan tertutup. Ada yang hanya bertanya-tanya. Ada juga yang proses menjadi perusahaan terbuka,” kata Head of Information and Education PT BEI Area 2 Nur Harjantie kemarin (12/9).

Tidak semua yang ke PIGP merupakan perusahaan yang menjadi emiten dalam waktu dekat. Sebaliknya, banyak perusahaan tertutup yang belum memenuhi syarat untuk menjadi emiten, tapi sangat berminat listing di bursa.

Menurut Nunung, sapaan akrab Nur Harjantie, banyak faktor yang mengakibatkan perusahaan itu ingin menjadi perusahaan terbuka.

”Salah satunya butuh sumber pendanaan jangka panjang. Kalau masuk bursa, kan mereka memang bertujuan mencari alternatif pendanaan daripada terus bergantung pada pendanaan bersifat utang yang cenderung untuk jangka pendek,” tuturnya.

SURABAYA – Bursa Efek Indonesia menjadikan pusat informasi go public (PIGP) untuk mengedukasi perusahaan-perusahaan tertutup agar memperdagangkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News