Jaring Investor, Pemerintah Gratiskan Data Migas

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, penggratisan raw data migas untuk dapat diakses secara luas oleh investor diperlukan untuk menarik penanam modal ke Indonesia.
Meski demikian, pembukaan akses data migas itu tidak akan melepaskan kontrol negara atas data tersebut.
”Dengan dibukanya akses data ini kemungkinan untuk menemukan cadangan migas baru lebih terbuka,” ujar Arcandra akhir pekan lalu.
Pihaknya juga akan mengundang kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk menyosialisasikan kebijakan open data yang merupakan bagian dari program besar big data itu.
Kementerian ESDM akan menerapkan skema anggota dan nonanggota untuk kebijakan open data.
Selain itu, pemerintah akan tetap melindungi data milik KKKS yang berlaku empat tahun, enam tahun, dan delapan tahun.
”Dahulu, jika ingin mengakses data, harus membayar terlebih dahulu. Sekarang boleh mengakses tanpa membayar. Silakan akses data untuk dianalisis, nanti kalau sudah dapat baru bayar,” urainya.
Kebijakan open data sudah dilakukan beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya sudah membuka akses datanya dalam skala terabyte.
BERITA TERKAIT
- Saham Saratoga Dinilai Bakal Jadi Target Investor dan Trader
- Kementerian ESDM Bidik Investasi Energi Capai USD 34,8 Miliar Pada Tahun Ini
- Jaga Produksi Migas, CPI Gunakan Solusi Digital untuk Cegah Covid-19
- LandX Dominasi Penyaluran Dana di Platform Equity Crowd Funding
- Belajar dari Tesla, Pemerintah Perlu Lakukan ini Supaya Investor tak Kabur
- Soal Wacana Izin Eksplorasi Migas di Tengah Laut, Pengamat: Jangan Gegabah