Jaring Wisman Jepang, Kemenpar Kirim Misi Selling ke Tokyo dan Sendai

Jaring Wisman Jepang, Kemenpar Kirim Misi Selling ke Tokyo dan Sendai
Pesona Indonesia. Foto ilustrasi: Kemenpar.go.id

Menurutnya, Bali masih jadi destinasi utama untuk promosi. Namun, Indonesia terus memperkenalkan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan 10 Destinasi Branding seperti Labuan Bajo, Lombok dan Bandung

"Patut diperhatikan bahwa kedekatan latar belakang sejarah antara Jepang dengan Indonesia adalah suatu peluang besar yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di pasar Jepang," tukas Vinsensius. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut Jepang memang stagnan dalam dua tahun terakhir. Jumlah wisman inbound ke Indonesia tidak terlalu melonjak.

Kondisi itu berbeda dengan China yang sangat agreasif dan saat ini sudah mengalahkan Singapura, Malaysia dan Australia di posisi terbesar. “Tapi kita tidak boleh putus asa untuk menarik wisatawan mancanegara dari Asia Pasifik, termasuk di dalamnya Jepang,” ujar Arief.

Jarak tempuh Jepang-Indonesia juga tidak terlampau jauh. Yakni sekitar 7-8 jam penerbangan.

Dengan demikian, lamanya perjalanan tidak terlalu melelahkan. “Karena itu kami optimistis bisa mendapatkan jumlah wisman yang lebih banyak lagi,” jelas Menpar Arief Yahya. 

Untuk informasi, rerata lama tinggal (length of stay) wisman Jepang di Indonesia adalah enam hari. Sedangkan rerata pengeluaran setiap wisman Jepang adalah USD 1.138.

Sementara penggunaan akomodasi hotel berbintang sebanyak 74 persen. Selama ini, wisatawan asal Jepang mengaku mendapat informasi pariwisata Indonesia dari  word of mouth yang mencapai 47 persen.(adv/jpnn)


Kementerian Pariwisata (Kemenpar) siap menggenjot promosi pariwisata Indonesia di Jepang untuk mengembalikan tren positif kunjungan wisatawan mancanegara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News