Jasa Penukaran Bermunculan, Waspadai Uang Palsu

Jasa Penukaran Bermunculan, Waspadai Uang Palsu
Warga memadati mobil-mobil kas keliling yang terpakir di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (7/6). Bank Indonesia bersama 13 bank umum membuka gerai penukaran uang hingga 16 Juni. Foto : Ricardo

Selain memeriksa, razia yang dipimpin oleh Kasubnit Pidek Satreskrim Polrestabes Surabaya Ipda Hadi Ismianto ini juga mengimbau kepada para jasa penukar uang untuk tidak berbuat nakal.
Seperti sengaja menyelipkan uang palsu pada bendelan uang asli. Tidak hanya itu, mereka juga diminta waspada kepada para calon penukar uang untuk meneliti uang yang ditukar.

“Hasilnya razia ini kami tidak menemukan adanya upal. Meski demikian, kami meminta warga tetap waspada sebab potensi kecurangan bisa muncul dari pembeli dan jasa penukaran uang itu sendiri,” ungkap Ipda Hadi seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Rabu (7/6).

Hadi juga menjelaskan, kebutuhan terhadap uang baru memang mulai tinggi. Satreskrim memang memberikan atensi lantaran hal itu berpotensi mendorong tindak kriminalitas.

Dia juga berharap Bank Indonesia (BI) sejatinya mengeluarkan larangan kepada masyarakat untuk menjual uang.

Namun, karena sudah menjadi budaya musiman, penjualan pecahan uang baru saat lebaran diperbolehkan.

“Meski demikian seharusnya BI menerjunkan para petugas ke lapangan untuk memantau aktivitas jual beli pecahan uang baru jelang lebaran ini,” jelasnya.

Sementara itu, Imam salah satu penjual jasa penukaran uang baru di Jalan Veteran mengatakan dirinya berani menjamin bahwa duit yang diperjualbelikannya memang asli.

Sebab ia mendapat uang-uang tersebut langsung dari Kantor BI Cabang Surabaya.

Mendekati lebaran, jasa penukaran uang mulai bermunculan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News