Jawa Timur Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan

Jawa Timur Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan
Ilustrasi tenaga kesehatan. Foto: Bulungan Post/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Banyak fasilitas pelayanan kesehatan di Jawa Timur ternyata belum diikuti jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang ideal.

Mulai pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), pondok bersalin desa (polindes), pondok kesehatan desa (ponkesdes), hingga rumah sakit (RS).

Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Kohar Hari Santoso menyatakan, jumlah puskesmas di Jatim mencapai 964 unit.

Di sisi lain, jumlah kecamatan di Jatim mencapai 666 kecamatan. Artinya, di tiap-tiap kecamatan sudah ada puskesmas. Bahkan, ada yang dua puskesmas dalam satu kecamatan.

Demikian juga halnya dari segi RS. Jumlahnya mencapai 380 RS di Jatim. Baik negeri maupun swasta.

Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya juga sudah banyak tersedia. Termasuk polindes, ponkesdes, dan puskesmas pembantu (pustu). Hanya, jumlah nakesnya masih kurang.

Di puskesmas, misalnya, idealnya terdapat sembilan nakes untuk membantu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Selain dokter umum, ada dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, sanitarian, ahli gizi, dan ahli teknologi laboratorium medis yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Idealnya terdapat sembilan nakes untuk membantu pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah sakit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News