Jawa Timur Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan

Jawa Timur Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan
Ilustrasi tenaga kesehatan. Foto: Bulungan Post/JPNN

Namun, dari beragam nakes tersebut, belum semua jumlahnya ideal. Artinya, belum 100 persen tersedia di tiap-tiap puskesmas.

Nakes yang paling kurang jumlahnya adalah nakes bidang gizi. Puskesmas yang kekurangan tenaga kesehatan gizi mencapai 57 persen.

Demikian juga nakes untuk sanitarian, tenaga kesehatan masyarakat, dan tenaga kefarmasian. "Untuk perawat jumlahnya juga kurang dari 10 persen," katanya.

Berbagai upaya dilakukan untuk memenuhi tenaga kesehatan. Di antaranya pemenuhan sumber daya manusia dari politeknik kesehatan dan akademi kesehatan maupun gizi.

Meski begitu, jumlah lulusan dengan kebutuhan masih belum berimbang. "Rekrutmen belum memenuhi," ucapnya.

Akibatnya, tidak sedikit tenaga medis yang harus merangkap tugas. Misalnya, puskesmas belum memiliki nakes bidang gizi.

Maka, tugas nakes tersebut dirangkap perawat atau bidan yang memiliki pengetahuan tentang gizi.

Untuk itu, pihaknya mengajak para pengelola pelayanan kesehatan bisa menyusun standar pelayanan. Tujuannya, masyarakat bisa tetap terlayani meski dengan nakes yang terbatas.

Idealnya terdapat sembilan nakes untuk membantu pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah sakit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News