Jazilul MPR: Dua Ilmu Ini jadi Bekal Bagi Orang Bawean untuk Merantau

Jazilul MPR: Dua Ilmu Ini jadi Bekal Bagi Orang Bawean untuk Merantau
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. Foto: Humas MPR RI

"Negara bubar karena tak ada pengikat,” tegasnya.

Dia menegaskan Pancasila tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. "Santri selain 100 persen Islam, juga 100 persen Pancasila,” tuturnya.

Jazilul mengakui pesantren mempunyai peran penting dalam kehidupan masyarakat. Pesantren mempunyai tiga fungsi yang berguna bagi bangsa dan negara. Ketiga fungsi itu adalah pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Santri dan pesantren harus bangga," tuturnya. "Kita harus menata diri agar menjadi manusia unggul," tambahnya.

Selepas bersilaturahmi dengan para santri dan santriwati, Jazilul mengunjungi pengrajin kerajinan tangan dari daun pandan. Pengrajin yang berada di Desa Gunung Teguh itu diberi semangat agar terus mengembangkan diri untuk melestarikan kerajinan yang sudah dilakukan secara turun temurun itu.

Ia berharap kepada pemerintah ikut membuka pasar kepada para pengrajin agar usaha mereka tetap eksis.

Menjelang sore, kunjungan dilakukan ke Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Santri. Di perguruan ini, dirinya mendorong agar para mahasiswa mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.(jpnn)

Menurut Jazilul MPR, pendekar juga merupakan santri. Sebagai santri dan orang Bawean maka mereka selain bisa mengaji juga bisa bela diri. Dua ilmu ini merupakan bekal bagi orang Bawean untuk merantau.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News