Jebakan Kekerasan Atas Wanita Indonesia yang Menikahi Pria Australia

Lonjakan situs media sosial di Australia yang mempromosikan perempuan muda Asia yang ingin menikah menyebabkan kenaikan pelecehan dan eksploitasi, dengan laporan beberapa perempuan ditahan di rumah-rumah di pinggiran kota dalam situasi yang bisa mengarah perdagangan manusia.
Menik (bukan nama sebenarnya) asal Indonesia pertama kali bertemu pria yang akan dinikahinya di pusat perbelanjaan tempat dia bekerja di Bali.
Mereka terus berhubungan lewat online dan pria itu meyakinkannya untuk mengunjunginya di Australia.
Pada kunjungan keduanya ke Perth, yang dibayar pria itu, dia mulai merasa takut.
"Ia ganteng. Ia baik. Ia menghormati saya pertama kali, ia memperlakukan saya dengan sangat baik pada awalnya, tetapi di Australia dia berubah," katanya.
"Dia sering minum terlalu banyak dan akan selalu meminta saya untuk berhubungan seks. Bahkan jika saya lelah dan mengatakan tidak, dia [masih] menginginkannya, kadang-kadang dua atau tiga kali sehari."

Menik mengatakan dia yakin suaminya menjadikannya sasaran karena dia orang Asia.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM