Jebakan Utang
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Perkins juga pernah bertugas di Indonesia pada awal-awal masa Orde Baru.
Dia berinteraksi dengan masyarakat marginal di Jakarta dan Bandung yang hidup di kawasan kumuh berumah kardus.
Penugasannya di Indonesia itu untuk membuat rencana strategi energi di Pulau Jawa.
Perkins ditugasi untuk menghasilkan model ekonometrik bagi Indonesia.
Di situlah dia mengaku mulai memanipulasi data statistik untuk menghasilkan sebuah asumsi ekonomis demi memperkuat kesimpulan yang direkayasa oleh para analis bagi kepentingan korporat internasional yang ingin masuk ke Indonesia.
Perkins mengungkap operasi kotor di berbagai belahan dunia dengan gamblang.
Dia menceritakan bagaimana profil seorang agen rahasia yang direkrut secara terselubung oleh National Security Agency (NSA), sebuah organisasi spionase Amerika terbesar yang jarang muncul di permukaan.
Perkins telah berkelana ke berbagai penjuru dunia, seperti Indonesia, Panama, Ekuador, Kolombia, Arab Saudi, Iran, dan negeri strategis lainnya.
Utang yang menjebak itu disebut sebagai utang najis atau odious debt yang selalu menjebak negara-negara miskin. Waspada jebakan utang.
- Pengembangan Infrastruktur Gas Dinilai Bukan Investasi Strategis, Justru Menjerumuskan
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Catatan Hati Perempuan Malam Ini Angkat Kisah Anak Bayar Utang Ayah dengan Pernikahan
- Rapat Bareng Menhan, Legislator Ungkit Utang Triliunan TNI AL
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia