Jejak 63 Spesies Tumbuhan Era Jawa Kuno Terungkap di Relief Borobudur
Menurut Destario, ini merupakan penelitian pertama, dan rencananya akan dilanjutkan pada kisah Karmawibhangga di 160 panel pada bagian kaki Candi Borobudur. "Insya Allah akan dimulai tahun depan," katanya.
Penelitian pada relief Borobudur tersebut dilakukan untuk memahami kearifan lokal nenek moyang dalam mengelola dan memanfaatkan keanekaragaman tumbuhan. Sehingga, menurut dia, ke depan dapat mengadopsi nilai-nilai tertentu dari masa lalu.
Misalnya, ia mengatakan saat ini masih ada orang yang menganggap bahwa tebu itu spesies tanaman yang dibawa oleh penjajah untuk dikebunkan secara massal pada era Belanda. Padahal tebu itu asli tumbuhan Indonesia dan sudah dimanfaatkan sejak zaman kuno.
Selain itu, menurut dia, dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui konsep dasar konservasi tumbuhan yang pernah dilakukan oleh nenek moyang. Informasi tentang konsep tersebut dapat digali dari prasasti maupun dari relief. (antara/jpnn)
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama pengkaji Balai Konservasi Borobudur (BKB) mengungkap adanya 63 spesies tumbuhan era Jawa kuno di relief Borobudur.
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan
- Terima Daulat Budaya Nusantara, Bamsoet Dukung Touring Kebudayaan Borobudur to Berlin
- Kementan Realisasikan Peningkatan Layanan Perlindungan Varietas Tanaman
- Kisah Mrican Caturtunggal di Yogyakarta, Sukses Bertani di Kota Bareng BRI
- Asosiasi HPTLC Chapter Indonesia Gelar Workshop
- Koleksi Perhiasan Lavani Mejeng di Pagelaran Seni Simfoni Kolosal Borobudur
- Kunker ke Bali, Megawati Kirim Sinyal Tidak Mau Bibit Tanaman Mudah Diperjualbelikan