Jejak Indonesia Dalam Sejarah Masuknya Islam di Australia

Jejak Indonesia Dalam Sejarah Masuknya Islam di Australia
Jejak Indonesia Dalam Sejarah Masuknya Islam di Australia

Lebih dari empat dekade lalu, agama Islam mulai masuk ke Australia. Persinggungan antara pelaut dari Indonesia dengan warga Aborijin menjadi titik awalnya. Dalam perjalanannya, Islam di Australia berkembang menjadi komunitas multibudaya. Meski tergolong minoritas, kelompok Muslim Australia dianggap bisa berkontribusi penting dalam menangkal Islamofobia.

Poin utama:

  • Islam masuk ke Australia berawal dari kedatangan pelaut Makassar di utara negara ini
  • Kini populasi Muslim di Australia mencapai 600.000 jiwa
  • Muslim Indonesia di Australia bisa berperan aktif untuk menangkal Islamofobia

Tak ada yang menyangka jika bangunan beratap compang-camping ini dulunya adalah rumah ibadah.

Di tahun 1861, bangunan berpilar kayu yang terletak di kota kecil Marree, Australia Selatan, ini adalah masjid pertama yang berdiri di Australia.

Bangunan yang kini hanya berupa replika ini dibangun oleh para pendatang dari Afghanistan dan Pakistan yang menjajakan jasa unta.

Masjid pertama boleh jadi dibangun di wilayah selatan Australia. Namun masuknya Islam justru dimulai dari utara benua yang menjadi tetangga Indonesia ini.

"Nelayan dari Makasar yang berdagang dengan komunitas adat Australia selama era 1600-1700an (yang jadi awal masuknya Islam)."

"Sejak kolonisasi, Australia mengalami gelombang migrasi dari negara-negara Islam di dunia. Pada periode 1800an, kami kedatangan para pengembara berunta dari Afghanistan, Persia dan Mesir yang membangun rel kereta dari Adelaide ke Darwin," jelas Ali Fahour, CEO Museum Islam Australia (IMA) kepada ABC.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News