Jejak - jejak Prajurit TNI di Tapal Batas, Demi Merah Putih
Minggu, 21 Juli 2019 – 00:33 WIB

Tim patroli Prajurit TNI dari Yonif Raider 613 Raja Alam menemukan patok payung di blank post area, Februari lalu. Ratusan patok di sana ditancapkan sejak 1977. Foto: SAIPUL ANWAR/KALTIM POST
Tiga pos itu benar-benar terisolasi. Tak terhubung dengan kawasan permukiman. Akses ke mana-mana jauh. Bahkan tidak ada. “Kami berharap pos kami ini bisa dipakai terus menerus. Bangga karena kami tim pertama yang menempatinya,” tuntas Jojo.
Selain tiga pos udara itu, pos terisolasi lainnya yang sering dikelakari sebagai penjara tanpa jeruji, adalah Pos Kahat, Mepun, dan Long Kemuat. Namun, patriotisme yang tertanam dalam diri prajurit tak terkikis oleh segala kesulitan di tapal batas itu.
“Kami happy-happy saja. Karena tugas itu adalah kebanggaan,” tutur Eri Suprastiono. Sitorus dan Jojo membenarkannya dengan teriakan lantang. (***/rom/k16)
Patroli prajurit TNI pernah menemukan pergeseran patok, dua hingga tiga meter dari koordinat yang ditandai. Namun, disebut karena kondisi alam.
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo
- Berapa Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung? Ada Bukti Transfernya
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Tingkatkan Pertahanan Siber, Kasum TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Digital Intelijen Militer Singapura
- Wakil Panglima TNI Berpangkat Bintang 4, Jenderal Agus: Kandidat Sudah Disiapkan
- Menhan Sjafrie Mengusulkan Tunjangan Operasi Prajurit TNI Naik 75 Persen