Jejak Juhanda, dari Lapas Tangerang Hingga Mengebom Gereja di Samarinda
Senin, 14 November 2016 – 05:56 WIB
Selain menjadi marbot, Jo menjaga keramba ikan nila di belakang masjid.
Ikan hasil keramba dijual di dalam akuarium di depan masjid.
Dikenal sebagai masjid, bangunan itu tak memiliki pelang nama. Warga sekitar bahkan jarang yang beribadah di tempat itu.
Jamaah masjid justru datang dari luar Kelurahan Sengkotek.
“Ada beberapa warga di sini yang menjadi jamaah, tetapi itu pun pendatang,” terang seorang warga yang enggan namanya ditulis.
Menurut perempuan berkerudung tersebut, kegiatan di dalam masjid tertutup.
Mereka biasanya jamaah mengadakan pengajian pada Minggu atau Senin malam.
Jamaah biasanya datang ke masjid untuk menunaikan salat Magrib dan Isya. Pengajian dimulai setelahnya.
SAMARINDA - Sejam setelah ledakan bom molotov di gereja Oikumene di Samarinda pada Ahad (13/11), polisi mendatangi sebuah bangunan bercat putih,
BERITA TERKAIT
- Forum Zakat Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar
- Penjaga Pondok Pesantren di Sukabumi Meninggal Dunia Akibat Longsor
- Kebakaran Melanda Pasar Panorama Bengkulu, 3 Ruko Hangus, Satu Keluarga Dilarikan ke RS
- Kunjungi Korban Banjir Mahulu, Pj Gubernur Kaltim Fokus Siapkan Pangan-Listrik
- Perintah Irjen Helmy Santika: Tindak Tegas Aksi Premanisme di Lampung
- Viral Video Syur Diduga Mahasiswa di Jambi, AKBP Reza Bilang Begini