Jelang Arema vs Persebaya, IPW Soroti Kesiapan Polri

Jelang Arema vs Persebaya, IPW Soroti Kesiapan Polri
Ketua Presidium IPW Neta S Pane. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan jika sudah mengizinkan pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruan Malang, Jawa Timur, Sabtu (6/10), maka kepolisian harus bertanggung jawab penuh jika terjadi kekacauan.

“Apalagi jika jatuh korban tewas Kapolres Malang (AKBP Yade Setiawan Ujung) dan Kapolda Jatim (Irjen Luki Hermawan) harus dicopot dari jabatannya," kata Neta, Jumat (5/10).

IPW melihat banyak pihak yang mencemaskan pertandingan Arema versus Persebaya tersebut. Jika kepolisian mengizinkan, artinya kepolisian bertanggung jawab terhadap masalah pelaksanaan dan pengawasan, khususnya keamanan. Jika terjadi masalah dan jatuh korban berarti kapolres Malang dan kapolda Jatim harus bertangung jawab dan siap dicopot dari jabatannya.

"Sehingga jajaran kepolisian benar benar profesional dalam mengamankan pertandingan tersebut," ujar Neta.

Dia mengungkap ada tiga alasan kenapa kapolres dan kapolda harus bertanggung jawab penuh. Pertama, kata Neta, untuk biaya keamanan sebuah pertandingan panitia biasanya bisa mengeluarkan anggaran Rp 200 juta hingga Rp 500 juta.

"Sehingga sudah menjadi tanggung jawab jajaran kepolisian untuk mengamankan pertandingan tersebut," ungkap Neta.

Kedua, lanjut dia, Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Polri sudah mengamanatkan, keamanan menjadi tanggung jawab polisi. Khusus Pasal 19 ayat 2 menegaskan dalam melaksanakan tugasnya Polri harus mengutamakan tindakan pencegahan.

Ketiga, Polri sudah memberi izin pertandingan Liga 1, setelah sempat ditunda selama seminggu pascajatuhnya korban jiwa di Bandung, Jawa Barat, sehingga kepolisian bertanggung jawab terhadap keamanan pertandingan tersebut.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane melihat banyak pihak yang mencemaskan pertandingan Arema vs Persebaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News