Jelang Eksekusi Mati Nanti Malam, Duo Bali Nine Tetap Tenang dan Tabah

Jelang Eksekusi Mati Nanti Malam, Duo Bali Nine Tetap Tenang dan Tabah
Jelang Eksekusi Mati Nanti Malam, Duo Bali Nine Tetap Tenang dan Tabah

Jam-jam terakhir sebelum pelaksanaan eksekusi mati nanti malam, duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dikatakan tetap 'tabah dan tenang' sementara keluarga kedua terpidana mati itu kembali memohon ampunan kepada Presiden Joko Widodo, setelah melewati waktu yang berat dan memilukan sebelum akhirnya menyampaikan salam perpisahan terakhir mereka.

 

Michael Chan mengatakan baik saudara laki-lakinya maupun Myuran dalam kondisi  tenang dan tabah  menghadapi eksekusi mati mereka, yang sebutnya sebagai "penyiksaan yang kejam dan tidak bermartabat’. "Hari ini saya menyaksikan sesuatu yang tidak seharusnya dialami oleh keluarga manapun,” katanya. "Sembilan keluarga berada didalam penjara menyampaikan salam perpisahan mereka kepada anggota keluarga tercinta,” "Berjalan keluar dan meninggalkan penjara itu serta mengucapkan salam perpisahan, itu merupakan penyiksaan,” Raji Sukumaran memohon ampunan kepada Presiden Joko Widodo untuk anaknya dan juga Chan. "Saya tidak akan melihat kembali anak saya dan mereka akan mengambilnya mala mini dan menembaknya dan dia dalam keadaan sehat dan sangat baik kepada semua orang,” katanya. "Saya meminta pemerintah Indonesia untuk tidak membunuhnya, tolong Pak Presiden jangan bunuh dia hari ini,’ "Batalkan eksekusi mati ini,” Saudara laki-laki Myuran, Chintu juga turut menyampaikan permohonan serupa. Ia mengatakan eksekusi mati terhadap 9 terpidana mati di Pulau Nusakambangan hanya akan berdampak kecil pada masalah narkona di Indonesia. "Kami menghabiskan waktu selama beberapa jam dengan kakak laki-laki saya, kami berbicara mengenai hukuman mati dan dia tahu kalau hukuman ini hanya sia-sia,” katanya. "Dia juga tahu kalau hukuman ini tidak akan menyelesaikan masalah narkoba,” "Saya meminta Presiden tolong tunjukan kebaikan hati Anda, tolong jangan biarkan ibu dan adik perempuan saya mengebumikan kakak saya,” katanya. Meski menanti nasibnya, Chintu mengatakan kakaknya dan Chan turut menjaga dan melindungi rekan sesame terpidana mati lainnya yang akan dieksekusi malam ini. "Myuran berkata kepada kami kalau dia akan kuat dan dia dan Andrew akan melindungi terpidana mati lainnya yang berjumlah 7 orang dan dia sangat mengkhawatirkan Mary Jane [Veloso, terpidana mati lainny ayang akan dieksekusi mala mini begitu juga keluarganya,” katanya "Kami masih berharap hingga saat terakhir kalau Presiden akan melihat masing-masing dari kami sebagai individu, sebagai orang yang memiliki keluarga yang menyayangi dan menunjukan kebaikan hati dengan mengampuni kami." Dengan diiringi air mata dan sambil memegang erat tangan kakak laki-lakinya, Brintha Sukumaran memohon pengampunan pada Presiden Widodo. "Tolong jangan lakukan ini pada kakak saya, saya mohon, tolong jangan ambil kakak saya dari saya,” tangis Brinta. Anggota keluarga terpidana mati duo Bali Nine sekembalinya dari kunjungan mereka hari ini dengan membawa serta lukisan karya Sukumaran. Salah satu lukisan itu menggambarkan hati dengan tulisan dibelakangnya berbunyi "Satu hati, satu rasa di dalam cinta." Lukisan itu ditandatangani oleh ke-9 orang terpidana mati yang akan menjalani eksekusi mati gelombang kedua.  

Jam-jam terakhir sebelum pelaksanaan eksekusi mati nanti malam, duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dikatakan tetap 'tabah dan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News