Jelang HUT ke-76 RI, Pertamina Temukan Cadangan Hidrokarbon di Sulteng

Jelang HUT ke-76 RI, Pertamina Temukan Cadangan Hidrokarbon di Sulteng
PT Pertamina (Persero) kembali kembali meraih penghargaan. Foto: Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Subholding Upstream Pertamina terus mengoptimalkan kontribusinya dalam mencapai ketahanan energi nasional melalui berbagai kegiatan untuk penambahan cadangan, antara lain dengan pemboran sumur eksplorasi.

Kabar baiknya, Pertamina melalui PT Pertamina EP Donggi Matindok Field (DMF) yang merupakan bagian dari Zona 13 Regional Indonesia Timur, berhasil menemukan cadangan Hidrokarbon.

Penemuan itu diketahui setelah pengeboran yang dilakukan selama 62 hari di Area Matindok Desa Samalore, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Pengeboran dimulai pada 14 Mei 2021 dengan trayek bor miring atau directional dari lokasi Sumur Penyu-001 yang telah dilakukan pengeboran tahun 2017 ke arah barat laut menuju titik target dengan rencana kedalaman akhir pada 2.390 meter di bawah permukaan.

Setelah dilakukan Evaluasi Petrofisika pada 10 Juli 2021, Sumur WPY-001 mencapai titik kedalaman akhir 2.420 meter dan diusulkan 2 interval Uji Kandungan Lapisan.

Hasil menggembirakan didapat pada lapisan batugamping Formasi Minahaki di kedalaman 2.315 – 2.324 meter dengan hasil uji alir sebesar sebesar 5.5 mmscfd (gas) & 72 bcpd (kondensat), juga didapatkan hasil pada lapisan batugamping M52, Formasi Kintom di kedalaman 744 – 747 meter dengan hasil uji alir 5.21 mmscfd (gas) & 12 bcpd (kondensat).

Menurut Direktur Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina Awang Lazuardi, penemuan cadangan hidrokarbon di struktur WPY-001 menjadi energi penyemangat untuk terus berinovasi dan berupaya memberikan kinerja terbaik.

“Penemuan cadangan Migas jelang hari Kemerdekaan ke-76 RI ini merupakan berkah bagi Negeri, kami bersyukur dan terus bersemangat untuk Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh,” ujar Awang dalam keterangannya, Minggu (15/8).

Penemuan itu diketahui setelah pengeboran yang dilakukan selama 62 hari di Area Matindok Desa Samalore, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News