Jelang Pemilu, Pendukung Mahathir Mulai Muncul ke Permukaan

Jelang Pemilu, Pendukung Mahathir Mulai Muncul ke Permukaan
Pemilu Malaysia. Ilustrasi: Bigstock

Lantas, apa yang Izzudin pilih pada 9 Mei nanti? ’’I don’t know. Tapi, mereka yang nak (ingin, Red) perubahan tak bakal pilih BN,’’ ucapnya seraya menatap deretan bendera PKR yang berkibar-kibar di jalur monorel yang kami tumpangi.

Saat Jawa Pos menebak dia akan memilih bendera warna merah (Pakatan Harapan), dia mengangguk sambil tertawa penuh percaya diri.

Di Kedah, tempat asal Izzudin, BN menjadi pemenang PRU13. Di beberapa pemilihan sebelumnya, BN juga selalu menang. Terutama saat Mahathir Mohamad masih berada dalam koalisi pemerintah tersebut sampai akhirnya lengser pada 2003. ’’Tapi, sekarang kita mau ada perubahan lah,’’ katanya.

Izzudin mungkin termasuk penduduk Kedah yang sudah terkena racun anti-BN. Sebab, di ibu kota Malaysia dan Negara Bagian Selangor, sebagian besar warga ingin menyudahi kekuasaan PM Najib Razak.

Padahal, di mana-mana, bendera biru bersimbol timbangan sangat marak. Sebagian memajang foto Najib, sebagian lain berhias foto-foto kandidat legislator daerah untuk parlemen negara bagian. Bahkan, sejumlah bus yang lalu-lalang di kawasan KL Sentral dan Chow Kit berwarna biru tua. Plus, ada gambar timbangannya.

Perseteruan antara Mahathir dan Najib cukup sengit. Najib yang mendapat dukungan dari BN berusaha menguasai semua lini. Sebaliknya, Mahathir di pihak oposisi terus bergerilya untuk meraih dukungan masyarakat.

Pada PRU 2013, BN meraih sekitar 11.800 suara. Perolehan yang cukup tinggi. Sebab, ketika itu Mahathir berada di kubu BN. Simpatisan Mahathir pun memberikan suaranya ke partai tersebut.

Kini Mahathir pindah haluan. Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi. Suara BN tetap tinggi karena sebagian besar adalah pemilih loyalis. Yakni, mereka yang memilih karena partai. Tidak melihat kandidat partai tersebut.

Jalan PM Najib Razak memenangkan Pemilu Malaysia tak mulus. Sebab, sebagian besar warga tetap militan terhadap Mahathir Mohamad. Terutama masyarakat Langkawi.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News