Jelang Pengumuman CPNS, Surat Terbuka Kedua untuk Presiden Jokowi

Jelang Pengumuman CPNS, Surat Terbuka Kedua untuk Presiden Jokowi
Bidan Desa PTT menggelar aksi unjuk rasa. Foto: dok.JPNN.com

Kunjungan Presiden dan Ibu Iriana, di Puskesmas Aekhabil, Kecamatan Sibolga Selatan, Kotamadya Sibolga, Sumatera Utara, yang didampingi Menkes RI Ibu Nilla F Moeloek, dan Anggota Komisi XI DPR RI Maruarar Sirait yang akrab dipanggil Bang Ara, dapat berjumpa, bersalaman, berfoto, bahkan kami amat bersyukur, Ibu Iriana menerima persembahan buket bunga dari FORBIDES. 

Dan Bapak, mendengarkan langsung aspirasi, aduan kami bidan desa berlabel PTT tentang perjuangan hak kepastian kerja kami agar dapat diangkat semuanya sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terlebih Bapak menerima dan mengantongi langsung Surat Terbuka kami untuk Bapak yang pertama, sehari sebelum 17 Agustus 2016.

Bapak Jokowi,
Hari ini kita sama-sama berada di pinggir danau Toba, tanah Batak, Sumatera Utara. Sebenarnya, saya bertolak dari Jakarta ke Sibolga, Pak. Lantaran ingin menghadiri Kenaval Toba di Balige, entah apa yang mendorong saya dengan harap-harap cemas harus menjumpai Bapak.

Baru injakkan kaki pertama kali, di bandara Dr. Ferdinan Lumban Tobing, tepat pukul 10.30 Wib, kabar pasti dari rekan bidan desa PTT di Sibolga, Bapak kunjungi Puskesmas rekan saya. 

Selisih lima belasan menit saja Pak. Saat rombongan pengamanan kendaraan Presiden akan meluncur jalur yang berlawanan saya tempuh. Saya menuruni kendaraan yang saya tumpangi lalu bergegas menyebrang jalan, dan melambaikan tangan, meneriakkan nama Pak Jokowi, dari pinggir jalan.

Saya lihat Bapak menganggukkan kepala, tersenyum dan lambaikan tangan, dari balik kaca jendela terbuka sedan hitam berkecepatan sedang melintas dari tatapan saya. Di acara penurunan bendera Merah Putih, upacara sore hari di Istana Negara, saat Bapak bersalaman kelilingi masyarakat berjalan seperti kejadian tahun lalu, sayapun telah meminta Bapak untuk merespon adanya Surat Menkes RI tertanggal 7 Juni 2016, yang saya sebutkan dalam surat terbuka saya sebelumnya. Tentang keberadaan nasib bidan desa Pak Jokowi. Bapak memerintahkan Ajudan Bapak Kombes Polisi. 

Bapak bilang, "diselesaikan!". Sembari menunjuk Ajudan Kombes Polisi Pak Toni, di sore itu. Namun tak ada kelanjutannya, dari perintah Bapak Presiden hingga hari ini Pak.

Pak Jokowi,
Mohon maaf saya kembali menyita perhatian Bapak kembali. Atas nama seluruh bidan desa berlabel PTT (Pusat) kami sekali lagi sampaikan kesungkanan luar biasa, dan nyuwun ngapuro, nyuwun sewu Pak Jokowi, sebab saya, dan kawan kami bidan desa PTT Pusat ini bukanlah siapa-siapa. Hanya perempuan dan ibu-ibu para pengabdi yang jauh dari akses bertemu Bapak. Itu betul Pak. 

JAKARTA--‎Enam hari lagi, para bidan PTT akan mendengarkan hasil seleksi CPNS Kementerian Kesehatan. Namun semakin dekat hari pengumuman, kian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News