Jelang Referendum, Presiden Honduras Dijatuhkan
Senin, 29 Juni 2009 – 10:29 WIB
Pengambilalihan kekuasaan kali pertama oleh militer dalam 16 tahun terakhir di wilayah Amerika Tengah ini, segera memunculkan reaksi antipati yang meluas di Amerika Latin dan dunia - termasuk dari Amerika Serikat (AS). Presiden Hugo Chavez dari Venezuela bahkan telah bertekad bakal menjatuhkan kepala pemerintahan baru negara itu.
Baca Juga:
Anggota kongres sebelumnya telah mengambil suara sepakat untuk menerima apa yang mereka sebut dengan "surat pengunduran diri Zelaya". Bahkan mantan sekutu Zelaya di kongres pun telah ikut menyetujui langkah tersebut dan berbalik menentangnya. Roberto Micheletti, sang pemimpin kongres, yang merupakan anggota Partai Liberal-nya Zelaya, memang tak setuju dengan rencana referendum.
Micheletti pulalah yang kemudian diangkat sebagai pengganti sang presiden. Dalam pengambilan sumpahnya itu, para legislator di gedung kongres pun meneriakkan kata-kata "Honduras! Honduras!". Sementara di luar, di belakang garis pengaman yang dijaga ketat polisi, kelompok penentang dijatuhkannya Zelaya juga hadir dan dengan berani meneriakkan kata-kata "(Kalian) pengkhianat!" (ito/JPNN)
TEGUCIGALPA - Minggu (28/6) waktu setempat, pihak militer baru saja menjatuhkan Presiden Honduras yang dulu terpilih secara demokratis, sementara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hamas Masih Berharap Mencapai Kesepakatan Damai dengan Israel
- Tolak Tawaran Damai, Israel Sebut Tuntutan Hamas Keterlaluan
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Jakarta Futures Forum Bahas Visi Jangka Panjang Indonesia-India di Dunia Internasional
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini