Berjazzawarsa Bersama Jemaah Aljazziah di Jazz Gunung 2018

Berjazzawarsa Bersama Jemaah Aljazziah di Jazz Gunung 2018
Jazz Gunung 2018 di Jiwa Jawa Resort Bromo, Sukapura, Probolinggo, Jumat (27/7). Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

Barry bersama grupnya menghangatkan suasana dengan lagu In The End milik Linkin Park. Di tengah-tengah lagu, Barry mengajak penonton ikut menyanyikan tembang yang aslinya dinyanyikan oleh Chester Bennington itu.

Hingga akhirnya Andre Hehanusa menutup pertunjukan. Penyanyi era 1990-an itu membawakan tembang-tembang andalannya.

Kuta Bali dan KKEB atau Karna Kutahu Engkau Begitu merupakan signature song yang masuk dalam set list perfomance Andre di Jazz Gunung 2018. Sedangkan Bidadari menjadi lagu penutup pertunjukan Andre sekaligus Jazz Gunung 2018 hari pertama.

Budayawan Butet Kartaredjasa sebagai salah satu pegiat Jazz Gunung mengaku senang dengan kian meningkatnya antusiasme penikmat musik terhadap pertunjukan tahunan yang sudah digelar sejak 2008 itu. Bahkan, Butet tak menyangka Jazz Gunung bisa terselenggara hingga memasuki tahun ke-10.

Event Jazz Gunung 2018 pun dilabeli Jazzawarsa, yang merupakan akronim jazz dan dasawarsa. “Ini semua karena jemaah aljazziah,” ujar Butet.

Menurut Butet, Jazz Gunung 2018 sudah jauh lebih maju ketimbang 2008. “Pertama digelar 2008 cuma ditonton 250 orang,” kenangnya.

Berjazzawarsa Bersama Jemaah Aljazziah di Jazz Gunung 2018

Pendapat senada disampaikan Sigit Pramono yang bersama Butet dan musikus Djaduk Ferianto menjadi trio pionir Jazz Gunung. Menurutnya, Jazz Gunung yang bisa terus terselenggara dari tahun ke tahun tak lepas dari tingginya minat penggemar musik.

Event musik tahunan Jazz Gunung kembali hadir di kawasan Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Pertunjukan di ketinggian 2.000 mdpl itu sudah memasuki tahun ke-10.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News