Berjazzawarsa Bersama Jemaah Aljazziah di Jazz Gunung 2018

Berjazzawarsa Bersama Jemaah Aljazziah di Jazz Gunung 2018
Jazz Gunung 2018 di Jiwa Jawa Resort Bromo, Sukapura, Probolinggo, Jumat (27/7). Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com - Pergelaran Jazz Gunung di Bromo, Probolinggo, Jawa Timur kembali berlangsung. Show yang berlangsung selama tiga hari itu telah dimulai pada Jumat (27/7) malam.

Ada sejumlah penampil pada hari pertama Jazz Bromo ke-10 yang digelar di Amfiteater Terbuka, Jiwa Jawa Resort Bromo, Sukapura, Probolinggo itu. Antara lain Kramat Ensamble Percussion, Tropical Transit, Jungle by Night, Tohpati Bertiga, Barry Likumahuwa dan Andre Hehanusa.

Hawa dingin tak menyurutkan antusiasme ribuan penggemar jazz untuk menyimak pertunjukan di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut itu. Pertunjukan sudah dimulai sejak sore hari.

Tropikal Transit menjadi penampil ketiga yang mulai menghangatkan suasana. Ada suasana Timur Tengah dalam nada-nada yang diusung oleh grup band asal Bali itu.

Ada sedikit hambatan ketika listrik tiba-tiba mati saat Tropical Transit memainkan lagu berjudul Assalamualaikum. Namun, para personel  Tropical Transit tetap terus bermain meski tanpa sound system dan tata cahaya sebagai pendukung show.

Sekitar 15 menit kemudian listrik menyala. Penonton meminta Tropical Transit mengulangi lagu Assalamualaikum yang sempat terganggu matinya listrik.

Aksi Tropical Transit juga diisi tarian sufi ala Turki. Seorang penari pria yang mengenakan rok lebar melingkar tanpa atasan alias bertelanjang dada menari-nari dengan berputar-putar seiring alunan musik.

Penampilan Tropical Transit mampu membuat penonton tergerak untuk sekadar menghentak-hentakkan kaki mengikuti irama.

Event musik tahunan Jazz Gunung kembali hadir di kawasan Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Pertunjukan di ketinggian 2.000 mdpl itu sudah memasuki tahun ke-10.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News