Jembatan Babin Diyakini Bakal Dongkrak Perekonomian Kepri

Jembatan Babin Diyakini Bakal Dongkrak Perekonomian Kepri
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Foto: istimewa

"Kalau sudah sampai tiga juta penduduk, artinya perekonomian sudah sangat besar di sana. peluang ini yang harus kita tangkap," katanya.

Menurut Johanes Kennedy, pembangunan jembatan Babin ini memang sudah mulai dikaji sejak tahun 2005 lalu dengan lengkap. Tetapi saat ini biayanya masih terlalu mahal. Bahkan dikaji akan dibuat seperti jembatan Barelang yang ada saat ini.

"Artinya kajian untuk pembangunan ini memang sudah sejak dulu. Tapi mungkin baru saat ini terealisasi," katannua.

Fisik jembatan Babin yang akan dibangun ini bukan lebih kepada nilai estetika tetapi manfaatnya yang akan lebih ditonjolkan. Di mana jembatan tersebut nantinya bisa untuk saluran air dan gas.

"Jadi ada fungsi lain yang bisa didapatkan, misalnya mendistribusikan air dari waduk busung ke Batam. Jadi akan sangat luar biasa ini manfaatnya," katanya.

Jembatan Batam – Bintan adalah satu dari 7 megaproyek yang diajukan Kepri untuk dibangun bersama pemerintah pusat. Jembatan ini secara keseluruhan panjangnya sekitar 7 kilometer yang dibagi menjadi 3 bagian.

Pertama adalah Tanjung Kasam ,Batam ke Tanjung Sauh sepanjang 2 kilometer. Kedua adalah tanjung Sauh – Pulau Ngenang sepanjang 400 meter, dan ketiga adalah Pulau Ngenang – Bintan sepanjang 5 kilometer.

"Kita juga sudah melakukan Mou dengan Pelindo, BP Batam, Provinsi dan Panbil beberapa waktu lalu. Kita harapkan bersama tahun depan sudah akan dibangun," katanya.

Rencananya pembangunan fisik jembatan Batam-Bintan akan dimulai tahun 2019 mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News